Dari twitnya @dubidupap, diedit oleh @sicune tanpa mengubah isi.
6 tahun kuliah psikologi, baru hari ini ngeh sebetulnya
dari mana asalnya tipe2
'kepribadian' sanguinis, phlegmatis, koleris dan melankolis. Selama ini banyak
yang tanya tapi ga pernah bisa jawab karena di buku manapun yang aku pelajari kayaknya
tokoh psikologi modern (abad 19-20an) ga ada yang bahas tentang ini.
Istilah 4
tipe kepribadian sanguin, phlegmatis, koleris, dan melankolis ternyata datang dari Claudius
Galen, filsuf sekaligus dokter yang
hidup tahun 129-200. Ide Galen berangkat dari teori Yunani kuno tentang
mekanisme kerja tubuh berdasarkan distribusi cairan tubuh (humourism) yang dikemukakan Empedocles. Mundur sedikit, Empedocles bilang distribusi
cairan tubuh kita itu adalah
representasi 4 elemen dasar (earth, air, fire, dan water) dalam tubuh. Emang agak absurd tapi
namanya juga filsuf, kebayang di jaman itu kan kita ga punya pedoman menjelaskan
fenomena alam jadi idenya waktu itu diterima. Hippocrates, yang juga lebih dikenal sebagai
"Father of Medicine" bahkan mengembangkan model medis dari teori
Empedocles tersebut.
200 tahun
kemudian, Galen mengemukakan bahwa ada hubungan langsung antara seberapa banyak cairan tubuh
tertentu berhubungan dengan aspek-aspek kepribadian manusia. Aspek kepribadian yang
dimaksud misalnya seperti kecenderungan emosi dan perilaku manusia, atau dia
sebut juga sebagai "temperamen". Menurut Galen, kalau salah satu cairan tubuh (humour) porsinya lebih banyak dalam
tubuh, maka salah satu tipe kepribadian juga akan tampil dominan pada orang tersebut.
Menurut Galen, orang Sanguinis adalah mereka yang punya kadar darah
lebih banyak dalam tubuh[1] Orang dengan tipe kepribadian Sanguinis cenderung warm-hearted (aku bingung
padanan bahasa indonesianya apa), ceria, optimis, PD, namun juga egois. Orang Phlegmatis adalah mereka
yang punya lebih banyak kadar lendir dalam tubuh[2]. Orang dengan tipe kepribadian ini cenderung tenang, cool, rasional, dan konsisten namun juga lamban dan
pemalu. Orang Koleris adalah mereka yang
punya kadar cairan empedu lebih banyak dalam tubuh[3]. Karakteristik orang
koleris menurut Galen adalah bersemangat, antusias, enerjik, dan passionate. Terakhir, orang melankolis adalah
mereka yang punya kadar black bile lebih banyak dalam tubuh[4]. Orang dengan tipe kepribadian
melankolis
cenderung lebih mudah sedih dan depresi (mood-nya lebih gloomy), artistik dan
puitis.
Dengan adanya pandangan dasar bahwa keseimbangan cairan
tubuh mempengaruhi kepribadian manusia, maka Galen percaya permasalahan
kepribadian/temperamental manusia bisa diatasi dengan pendekatan fisik, seperti
diet dan latihan fisik yang tepat. Galen bahkan beberapa kali menangani orang yang datang dengan keluhan sebagai orang yang 'terlalu
egois' dengan cara mengeluarkan sejumlah darah orang tersebut karena menurut Galen, 'egois' adalah
salah satu karakteristik tipe temperamen Sanguinis yang disebabkan oleh terlalu
banyaknya kadar darah dalam tubuh.
Cara Galen waktu itu adalah dengan memotong daging orang tersebut atau
mengambil darahnya lewat pembuluh darah (sama
kayak kalo
sekarang kita ambil darah). Pandangan ini bertahan di dunia kedokteran sampai masa Reinassance,
hingga ditemukan ada lebih dari 200 kesalahan Galen dalam menyusun sistem
anatomi.
Meskipun agak absurd dan error, pandangan Galen ini jadi cikal bakal berkembangnya teori
kepribadian dalam psikologi modern.
Misalnya, tahun 1947, Hans Eysenck menyimpulkan bahwa
aspek temperamen dalam kepribadian seseorang
memang memiliki dasar biologis. Dari situ Eysenck kemudian mengembangkan trait kepribadian neuroticism dan extraversion. Walau pendekatan
Galen dianggap pseudo-science, ilmu
psikologi modern sepakat dengannya soal adanya hubungan antara masalah mental dengan
fisik. Sebagian
besar ilmuwan psikologi modern juga brpendapat bahwa gangguan psikologis atau
kecenderungan kepribadian orang memiliki landasan biologis.
Nah, jadi
aku agak bingung juga kalo
ditanya soal 'aku ini tipe sanguinis, melankolis, koleris, atau phlegmatis?'. Pertama karena aku ga mungkin bedah-bedah kalian dulu untuk tahu mana cairan tubuh yang
lebih dominan dalam tubuh kalian. Kedua,
dasar pandangannya mengenai keseimbangan cairan tubuh juga sudah kurang tepat dan
dibuktikan oleh sains pada masa itu. Ketiga, aku kurang sreg dengan pengelompokan saklek kepribadian kita lebih
masuk ke tipe yang mana kalo
tujuannya belum jelas. Khawatirnya nanti jadinya malah saat sudah tahu kecenderungan kepribadiannya dengan sejumlah trait-nya malah
bikin kita membatasi diri sendiri.
Aku sih sebisa mungkin menghindari melabel atau
mendiagnosis orang kalau nantinya malah jadi membatasi atau ga membantu orang
tersebut ;)
Oke, sekian
dulu sharing dari aku tentang tipe
'kepribadian' sanguinis, koleris, phlegmatis, dan melankolis-nya :)
Sumber:
[2] “Phlegm” berasal dari bahasa Yunani
kuno “phlegma” yang artinya “cairan lembab dan dingin dalam
tubuh”
[3] “Choler” berasal dari bahasa Latin
“cholera” yang artinya “cairan
kuning-hijau dihasilkan liver
(cairan empedu)”
[4] “Melancholy” berasal dari bahasa Yunani
“melas chole” yang artinya “cairan yang
dihasilkan oleh ginjal”. (Maap ga nemu
padanannya dalam bahasa Indonesia -S)
0 komentar dari orang baik :):
Post a Comment