Hujan. Depok dan hujannya yang tiba-tiba deras. Untung aku memang sedang duduk menunggu bus di halte. Ah, terakhir kali duduk di halte waktu hujan deras, ada percakapan itu. Percakapan yang anehnya kuucapkan tenang-tenang dari awal sampai akhir.
"Jadi kita mau ke mana, Ar?" tanyaku waktu itu
Kamu cepat menjawab, "Pulang, kan?"
Aku tertawa, "Bukan.."
"Terus?" Kamu terdengar bingung
Aku menoleh, menatap matamu "Kita ini.. ngapain Ar?"
Waktu itu aku cepat-cepat kembali memandang ke jalanan. Tak ingin melihat apapun yang raut mukamu bilang.
Tiga detik. Lima detik. "Kamu maunya?" Akhirnya kamu balik bertanya.
Jawabanku sudah siap di ujung lidah, "Aku maunya kamu seneng. Apapun itu artinya."
"Nin.."
Aku tersenyum, masih tak mau menoleh. "Kamu maunya apa?"
Jeda. Jeda panjang sampai hujan reda.
Kamu berdiri, kembali memakai helm, "Ayo pulang"
Ah. Sudah tiga minggu sejak percakapan itu.
Sebentar lagi tahun baru. Aku masih menunggu jawabanmu.
you know I'm such a fool for you
you got me wrapped around your finger
do you have to let it linger?
do you have to, do you have to
do you have to let it linger?