Pages

6.2.12

Padamu

RI,
Aku pernah begitu marah padamu.

Waktu umurku tujuh belas, aku memilihmu. Waktu itu aku bisa memilih mau bersama kamu atau bersama pilihan lain yang mungkin lebih menjanjikan masa depan cerah. Demi cinta, kesetiaan dan balas budi, aku memilihmu. Kupeluk dirimu menjadi keutuhan diriku. Tapi apa yang terjadi kemudian?

Kamu mengkhianatiku. Pengkhianatan terbesar dalam hidupku.

Waktu itu hari keempat aku berumur sembilan belas. Kamu menikamku dari belakang. Menginjak-injak kesetiaan, kepercayaan, dan kepasrahan diriku padamu. Saat itu marahku belum terasa, aku cuma tahu dan melakukan satu: bertahan hidup. Baru beberapa bulan setelahnya aku menggelegak. Muak yang berdeguk di kerongkonganku karena kamu semakin terasa menjijikkan bagiku. Bajingan munafik!

Waktu itu umurku hampir dua puluh. Aku melakukan segala cara yang aku bisa dan mengambil semua kesempatan yang aku lihat ~ untuk meninggalkanmu.

RI,
Pagi ini kukenangkan semua itu dan kusadari aku telah mereda.

Entah sejak umurku yang keberapa, aku tak lagi membencimu. Aku tidak bisa bilang aku jatuh cinta lagi padamu, tapi kepalaku juga tidak lagi berasap setiap mengingatmu. Aku mulai melihatmu dengan jernih. Kamu punya banyak keburukan tapi kamu juga punya banyak kebaikan.

Aku merasa ada harapan untukmu, ada harapan untuk kita. 

Entah sejak tahun keberapa umurku yang berkepala dua, aku memelihara satu kegelisahan dalam hatiku. Kegelisahan karena merasa belum cukup melakukan sesuatu untukmu, untuk mewujudkan semua harapan tentangmu dan tentang kita. Baranya kecil, tapi kukipas terus biar selalu menyala. Semoga hati yang gelisah terus menggerakkan seluruh tubuh untuk bekerja, apapun yang ia bisa.

Hari ini umurku hampir dua puluh lima. Meremang kudukku dan berkaca mataku ketika mengiang di telingaku sebuah lagu: padamu negeri, kami berjanji / padamu negeri, kami berbakti / padamu negeri, kami mengabdi / bagimu negeri, jiwa raga kami //

2 komentar dari orang baik :):

adin said...

ahh kucunn :')

Shanti said...

ini ga salah komen, kuds? pas ada notification komen dari lu, gw kira lu komen di surat yang buat lu heheh..

 
Header Image from Bangbouh @ Flickr